Sugeng mengungkapkan Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa dalam bentuk mineral, hasil hutan dan hasil laut. Kekayaan alam tersebut modal penting mendukung kemajuan bangsa. Dengan dukungan kekayaan alam yang memadai ternyata Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara lain di kawasan ASEAN.
Kekayaan alam bisa mendukung kemajuan bangsa dengan pengelolaan yang tepat. “Keterampilan dan pengetahuan menghasilkan kapasitas. Selanjutnya kapasitas dipadukan dengan otoritas menciptakan kompetensi. Akhirnya kompetensi membutuhkan integritas untuk memunculkan modal intelektual. Modal inilah yang menjadi penentu ketepatan pengelolaan kekayaan alam untuk kemajuan bangas” ungkap Sugeng. Modal intelektual juga membentuk pemimpin yang memiliki visi jelas dan kinerja terbaik termasuk sebagai pemimpin di instansi pemerintah.
Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam instansi pemerintah berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan pemersatu bangsa. Penerapan Modal intelektual pada ASN menjadi modal penting terwujudnya kesatuan visi nasional melalui penguatan kinerja pelayanan yang digerakkan oleh pimpinan instansi. “Pemimpin yang memberikan pelayanan kepada masyarakat harus menerapkan kepimpinan Pancasila, agar kepemimpinan dilakukan sesuai dengan jati diri bangsa” jelas Sugeng. Lebih lanjut, Sugeng menjelaskan Indonesia memiliki nilai-nilai kepemimpinan yaitu Hasta Brata yang diambil dari nasihat Sri Krishna kepada Harjuna.
Modal intelektual dan penerapan model kepemimpinan Pancasila membentuk pemimpin yang tepat untuk kemajuan Indonesia. Pembentukan pemimpin salah satunya dilakukan melalui pengembangan kompetensi manajerial ASN dan disempurnakan dengan kompetensi Pemerintahan, Teknis dan Sosio Kultural.







