Kepala BPSDM melalui Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Bukittinggi Sarjayadi menyampaikan amanat saat kegiatan pembukaan. Sarjayadi mengajak peserta PKA melakukan inovasi pelayanan masyarakat. Inovasi yang dimaksud tentunya harus terintegrasi dengan pelayanan lainnya. Dia mengingatkan inovasi bukan hanya berupa aplikasi dalam jaringan yang dikerjakan pengembang aplikasi. Lebih lanjut, Sarjayadi mengingatkan inovasi merujuk pada penerapan Reformasi Birokrasi Tematik sesuai arahan Presiden. Tematik tersebut terkait Pengentasan Kemiskinan, Peningkatan Investasi, Percepatan Prioritas Aktual Presiden dan Digitalisasi Administrasi Pemerintahan. “Digitalisasi dimaksud bukan meniru aplikasi yang ada dengan anggaran triliyunan” tegas Sarjayadi mengutip Menteri Keuangan.
Selain itu, Sarjayadi mengarahkan peserta bisa menggunakan aplikasi dengan cakupan nasional seperti Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi). Dia melanjutkan Srikandi kolaborasi Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (panrb), Kementerian Komunikasi dan Informatika (kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Sehingga pemanfaatan aplikasi dirasakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta hemat anggaran. Inovasi terintegrasi harus dipastikan keberlanjutannya, oleh karenanya Sarjayadi mencanangkan pemantauan terhadap inovasi yang dilakukan. Pemantauan juga didukung oleh Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri pada jangka menengah dan panjang. Dia menjelaskan Kemendagri memiliki kepentingan besar atas inovasi yang dilakukan pemerintah daerah.
Sarjayadi menambahkan inovasi terintegrasi dan berkelanjutan akan membawa kemajuan bagi daerah. Kemajuan daerah ditandai dengan pelayanan yang semakin mudah, murah dan berkeadilan. Dia menambahkan daerah yang maju adalah pondasi untuk Indonesia menjadi negara maju. Dengan PKA dan Latsar diharapkan juga terbangun kolaborasi antar peserta. Latsar mendapatkan pengalaman dari aparatur senior dan PKA mampu menjadi contoh bagi aparatur muda. “ikuti semua proses pembelajaran dengan baik agar dan mengambil pengalaman dalam pelaksanaan tugas” pungkas Sarjayadi.
