Rapat dibuka oleh Shohibul dengan menyampaikan maksud rapat dan harapan terkait pelaksanaan rapat. Shohibul menyampaikan bahwa diperlukan sinergitas perenacanaan PPSDM dengan Kemendagri sehingga mampu memberikan mendukung kinerja Kemendagri secara utuh. Selanjutnya Ismawan memulai paparannya dengan evaluasi anggaran dan kinerja tahun 2020 lingkup Kemendagri. Khusus PPSDM Regional Bukittinggi, Presentase serapan anggaran PPSDM adalah 96.28% atau naik 10% dari presentase sebelumnya. Hal tersebut dapat diapresiasi walaupun masih belum sesuai target yaitu 98%.

Kegiatan rapat dilanjutkan dengan sesi pertanyaan. Diantara pertanyaan, Marsam selaku Kepala Sub Bagian Rumah Tangga dan Sarana Prasarana menanyakan proses perencanaan terkait belanja modal. Marsam menambahkan bahwa sejak tahun lalu sudah mengusulkan belanja modal namun belum diakomodir dalam rencana kerja anggaran. Ismawan dan tim menyampaikan bahwa proses usulan belanja modal perlu diusulkan melalui BPSDM dan hingga saat ini usulan yang dimaksud belum diterima. Usulan tim Biro Perencanaan adalah PPSDM melakukan koordinasi dengan BPSDM untuk memastikan kelengkapan usulan yang dimaksud.

Rapat secara formal ditutup pukul 10.45 dan tim Biro Perencanaan melakukan pemeriksaan aplikasi yang digunakan oleh PPSDM Regional Bukittinggi karena ditemukan kendala. Ratna Dewi Rosilawati dan Abdu Rachman melakukan sharing knowledge terkait perbaikan yang dibutuhkan oleh petugas aplikasi SMART PPSDM Regional Bukittinggi, Silvani Restifa dan Ikhsani Novella. Hasil perbaikan yang disarankan adalah memasukkan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan tusi PPSDM Regional Bukittinggi walaupun tanpa pembiayaan atau ­non budgeter sebab kegiatan tersebut masuk dalam kinerja satker secara keseluruhan dan mampu meningkatkan presentase kinerja PPSDM Regional Bukittinggi.